Senin, 10 Oktober 2011

Menyikapi Pedarahan Saat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan


Menyikapi Pedarahan Saat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Oleh: dr. Zulkifli Ahmad, SpOG., KFER., M.Kes

Assalaamu Alaikum Wr. Wb.
Ibu-ibu sekalian, apa kabar ? Saya berharap semoga ibu-ibu semua selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Berbahagia pula kita dapat bersua kembali dalam kolom kesehatan reproduksi ini.

Ibu ibu, pada saat kita memilih kontrasepsi suntikan, baik yang satu bulan maupun yang tiga bulan sekali sering kita mendapatkan keluhan perdarahan, baik berupa menstruasinya tidak teratur, darah banyak keluar, atau darah sedikit-sedikit tapi dalam waktu yang berhari-hari. Keadaan ini sering menyebabkan rasa cemas, rasa takut, dan bingung terutama untuk melaksanakan ibadah (ibadah sholat dan hubungan suami istri). Sebenarnya apa yang terjadi dan apa yang harus kita lakukan menghadapi keadaan ini.

Ibu-ibu, saat ibu menggunakan kontrasepsi suntikan pada beberapa suntikan pertama terjadi perubahan pada lapisan lendir rahim ibu. Lapisan ini relatif menjadi lebih tipis dan mudah terlepas dari dinding rahim. Ibu sering mengungkapkannya dengan bahasa,” kok menstruasinya lama dan banyak” Dalam bahasa medis perdarahan yang terjadi disebut breakthrough bleeding. Keadaan ini sesungguhnya tidaklah merupakan suatu bahaya, karena kondisi tersebut akan segera direspon oleh tubuh untuk perbaikan. Sebagaimana luka di kulit, pelepasan yang tidak teratur lapisan lendir rahim pun akan kembali membaik, sehingga pada suntik-suntikan yang berikutnya lapisan lendir rahim telah ”sembuh” dan perdarahan berhenti dengan sendirinya. Pada suntikan yang satu bulanan akhirnya siklus haid ibu akan teratur bila suntikan dilanjutkan, sedangkan pada suntikan tiga bulanan ibu mengalami bersih dari darah haid sementara selama kontrasepsi suntikan tiga bulanan digunakan.

Bila ibu mengalami perdarahan saat memakai kontrasepsi suntikan, apakah artinya suntikan itu tidak cocok ? Bukan, bukan tidak cocok. Yang terjadi sebenarnya adalah proses penyesuaian diri rahim ibu terahadap suntikan tersebut. Pada keadaan ini sebaiknya suntikan tetap dijalankan sesuai jadwal yang seharusnya, tidak beralih ke metode kontrasepis yang lain. Sedangkan perdarahan yang terjadi cukup diobati, tentu dengan obat yang khusus dan digunakan secara teratur.

Mengenai kewajiban beribadah, sesungguhnya ibu dapat mengambil beberapa pemahaman dalam syariah kita, seperti pendapat bahwa bila perdarahan haid terjadi lebih dari 15 hari maka selebihnya bukanlah darah haid tapi merupakan istihadhah yang artinya kewajiban melaksanakan ibadah tetap harus dijalankan.

Hal-hal tersebut penting untuk ibu pahami, sehingga ibu tidak ”menyalahkan” kontrasepsi suntikan yang ibu pilih. Pada beberapa ibu yang ditemui di klinik sehari-hari, ada yang menggunakan kontrasepsi suntikan hingga bertahun-tahun, dan merasakan manfaat yang besar untuk kesehatannya. Ini merupakan contoh yang baik, karena kontrasepsi suntikan selain untuk mencegah kehamilan juga dapat menjaga kesehatan seperti kulit yang tidak cepat keriput.

Saya berharap ibu semakin paham dan tidak perlu ragu dalam memanfaatkan kontrasepsi suntikan untuk menjaga kesehatan reproduksi ibu, dan tidak berpindah-pindah metode kontrasepsi bila mengalami perdarahan pada kontrasepsi suntikan.

Mudah-mudahan kita dapat bersua kembali dalam topik lain pada minggu pertama setiap bulan diwaktu yang akan datang.  

Salam hangat untuk Ibu semua.
Wassalaamu Alaikum wr.wb

Zulkifli Ahmad adalah Konsultan Kesuburan, Masalah Haid, dan Hormon Reproduksi Wanita.
Saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di Program Pasca Sarjana Unpad Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar