Sabtu, 08 Oktober 2011

Artikel Kesehatan & rubrik tanya jawab dengan dokter



Manfaat Kontrasepsi

Oleh: dr. Zulkifli Ahmad, SpOG., KFER., M.Kes

Assalaamu Alaikum Wr. Wb.
Ibu-ibu sekalian, apa kabar ? Senang sekali rasanya dapat bertemu kembali dalam tajuk kesehatan reproduksi ini.

Betapa luar biasanya proses persalinan yang dialami seorang wanita sehingga lahir buah hati yang lucu dan menggemaskan. Terbalas sudah rasa letih saat hamil dan rasa sakit saat melahirkan bila memandang imut wajah dan lembut kulit sang buah hati. Saat kebahagiaan dienyam, tubuh sang ibu akan pulih hingga pada hari ke-40 atau 60 masa nifas selesai, dan persoalan hamil maupun melahirkan tuntas untuk periode tersebut.

Berikutnya sang bunda memasuki masa menyusui dan membesarkan bayi yang baru dilahirkan. Terkadang saat membesarkan sang bayi, siklus haid kembali muncul walaupun berupa bercak darah setetes saja. Pada saat itu badan ibu seolah-olah berkata ”aku sudah haid, dengan demikian telurku pun sudah ada yang matang”. Saat-saat kembalinya kesuburan ini kadang terlupakan oleh pasangan suami istri yang sedang asyik membesarkan buah hatinya. Ditambah lagi dengan berbagai asumsi serta pendapat masyarakat tentang kontrasepsi yang sering harus diluruskan dan menyebabkan ibu menjadi bingung apa yang harus dilakukan dalam memilih kontrasepsi supaya tidak hamil dahulu karena bayi masih kecil.

Ibu – ibu sekalian, bila ibu mendatangi supermarket/minimarket swalayan kemudian berputar – putar memilih barang yang dibutuhkan dengan hati riang dan senang, sesungguhnya seperti itu pulalah yang harus ibu lakukan dalam memilih alat kontrasepsi. Saat ini banyak sekali pilihan kontrasepsi yang sesungguhnya baik dan dapat ibu pilih persis seperti memilih barang – barang kebutuhan di supermarket. Semua metode adalah baik, dan  relatif sedikit efek sampingnya dibanding manfaat yang diperoleh untuk kesehatan reproduksi ibu.

Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode kontrasepsi ? Secara sederhana tujuan kontrasepi dapat dijabarkan berupa: 1. Menunda kehamilan, 2. Menjarangkan kehamilan dan 3. Mengupayakan supaya tidak hamil lagi.

Pasangan suami istri usia belia yang sedang menikmati kebersamaannya biasanya belum mau memiliki keturunan dan berbulan (bahkan bertahun) madu untuk beberapa waktu. Sehingga tujuan pasangan ini adalah menunda kehamilan, dan sifat metode kontrasepsi yang dipilih hendaklah yang berjangka pendek, dan siklus haid tidak terganggu, semisal pil kontrasepsi siklik yang diminum setiap hari.

Pada pasangan yang baru melahirkan atau yang sudah memiliki putra/putri, tentu tidak ingin hamil bila putra/putrinya masih kecil. Pada pasangan ini tujuan kontrasepsi adalah menjarangkan kehamilan. Seberapa jarang ? Tentu sejarang-jarangnya, dan dianjurkan minimal tiga tahun dari kehamilan yang terakhir. Pada pasangan ini metode yang dipilih hendaklah yang praktis dan berjangka panjang, seperti IUD, yang bila digunakan sekali pasang dapat dipakai hingga 4 – 8 tahun pemakaian.

Pada pasangan yang telah berkali-kali melahirkan dan merasa sudah bertambah usia sehingga terlalu berisiko untuk hamil lagi, tentu tujuan kontrasespinya adalah mencegah agar tidak hamil seterusnya. Pada pasangan ini tujuan kontrasepsi adalah beristirahat dari kehamilan untuk selamanya, sehingga metode yang dipakai adalah kontrasepsi mantap, semisal sterilisasi.

Jadi jelas sudah bahwa semua metode adalah baik, dan jangan lupa bahwa pil, suntikan, IUD maupun metode kontrasepsi yang lain telah melewati berpuluh puluh tahun pemakaian dan digunakan di seluruh dunia. Sehingga semua persoalan yang timbul berkatian dengan keluhan pemakaian kontrasepsi sesungguhnya dapat diselesaikan dengan mencari informasi yang benar dari berbagai media maupun internet yang saat ini terbuka lebar.

Demikian informasi yang dapat saya kemukakan. Mudah-mudahan setelah mendapatkan pengertian ini ibu dan suami lebih bijak dan lebih senang berjalan jalan di “swalayan kontrasepsi” dalam memenuhi kebutuhan pengendalian kesuburan dan mempertahankan kesehatan reproduksi.

Besar harap saya dapat bersua kembali di dalam topik yang lain dan terus berbagi ilmu dan pemahaman berkati masalah reproduksi ibu.

Salam hangat untuk Ibu semua.
Wassalaamu Alaikum wr.wb

Zulkifli Ahmad adalah Konsultan Kesuburan, Masalah Haid, dan Hormon Reproduksi Wanita.
Saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di Program Pasca Sarjana Unpad Bandung.
Diskusi lebih lanjut: RSIA Sumber Kasih Cirebon.




Makanan Yang Baik Dalam Kehamilan
Oleh: dr. Zulkifli Ahmad, SpOG., KFER., M.Kes

Assalaamu Alaikum Wr. Wb.
Ibu-ibu sekalian, apa kabar ? Bahagia rasanya dapat bertemu kembali dalam rubrik kesehatan reproduksi ini.

Ibu yang baik, sering dalam diskusi saat pemeriksaan kehamilan timbul pertanyaan,” makanan apakah yang harus dimakan untuk mendapatkan bayi yang sehat dan pintar”. Tak jarang juga ibu datang dengan rasa khawatir telah memakan suatu makanan yang dianggap tidak baik untuk bayi di dalam kandungan. Yang juga menggelikan adalah larangan untuk memakan yang enak-enak seperti ikan, udang, makanan laut, nanas, durian karena ditakutkan mengganggu janin di dalam rahim. Berbagai asumsi yang beredar di masyarakat menyebabkan ibu menjadi malas untuk menyantap makanan yang dianggap buruk untuk ibu hamil.

Sesunguhnya apa sih makanan yang harus di makan dan apa yang harus dihindari berkaitan dengan kesehatan janin saat ibu sedang hamil?

Ibu ibu sekalian perlu ditekankan bahwa kehamilan bukanlah penyakit, kecuali bila kehamilan ibu memang disertai penyakit seperti darah tinggi misalnya. Jadi bila ibu datang ke rumah sakit saat hamil tanpa penyulit sesungguhnya ibu bukan untuk berobat tetapi ibu datang untuk “menengok” perkembangan dan kesehatan bayi dan melihat perilakunya di dalam kandungan. Ibarat seorang ibu yang mempunyai putri/putra yang sedang dalam proses kuliah kemudian ibu menengoknya untuk menyapa dengan lembut, ”apa kabar anakku, baik baik sajakah engkau di dalam sana ?”

Oleh karena kehamilan (tanpa penyulit) adalah suatu hal yang alamiah dan bukanlah suatu penyakit sesungguhnya semua makanan dan minuman yang baik dengan gizi seimbang yang biasa ibu santap adalah makanan yang baik juga untuk bayi di dalam kandungan. Perlu diingat bahwa Yang Maha Kuasa telah memberikan kita makanan dan minuman yang beraneka ragam. Mulai dari kelompok karbohidrat (nasi, roti, kentang bahkan ubi sekalipun), protein (telur, ikan, daging, bahkan ikan kecil teri sekalipun), lemak (baik dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) maupun dari hewan), vitamin (dari sayur-sayuran maupun buah-buahan) sesuai dengan kemampuan kita, kita bebas untuk memilih dan semua yang layak santap baik untuk ibu dan perkembangan bayi di dalam rahim.

Memang dengan informasi dan iklan yang terbuka kadang terbentuk asumsi bahwa bila ibu tidak mengkonsumsi makanan seperti yang terdapat dalam iklan timbul kesan tidak sempurna, tetapi ibu harus ingat bahwa Alloh SWT telah melimpahkan berbagai bentuk makanan untuk kita konsumsi. Dulu saat kecil kita sering mendengar gizi yang baik adalah empat sehat, lima sempurna. Atau istilah yang dikenal sekarang adalah gizi yang seimbang. Jadi makanan yang baik untuk ibu hamil bukanlah yang mahal, tetapi makanan dengan komposisi gizi seimbang terjangkau dan dapat dikonsumsi secara rutin.

Perlu ibu pahami bila makanan dengan gizi seimbang ibu santap, semua makanan dan minuman ibu dalam bentuk apapun asalnya akan hancur lebur menjadi bubur bila sudah ada di dalam kantung nasi (lambung) di dalam perut ibu. Bubur inilah yang akan diproses menjadi larutan berisi berbagai gizi yang akan diserap di dalam usus untuk disalurkan ke tubuh ibu dan janin di dalam kandungan. Jadi bila ibu memakan ikan, daging, udang atau protein dari tumbuhan, beberapa jam kemudian di dalam lambung akan di proses dan setelah menjadi bubur tidak bisa dibedakan lagi (dengan mata telanjang) mana yang asalnya dari ikan, daging atau protein lain, yang ada hanyalah protein dan asam amino yang berguna untuk tubuh. Demikan pula halnya dengan minuman yang baik.

Dengan pemahaman ini saya berharap ibu mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik menurut panduan kesehatan, dan bukan menghindari makanan yang “enak-enak” serta bergizi karena mengikuti pendapat atau asumsi yang tidak benar.

Besar keinginan saya dapat bersua kembali di dalam bahasan lain dan terus berbagi pemahaman terkait masalah reproduksi ibu.

Salam hangat untuk Ibu semua.
Wassalaamu Alaikum wr.wb

Zulkifli Ahmad adalah Konsultan Kesuburan, Masalah Haid, dan Hormon Reproduksi Wanita.
Saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di Program Pasca Sarjana Unpad Bandung.

4 komentar:

  1. Sip,,sip..thanks info na..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah,
    Great articles, Dok.
    Mohon jika memungkinkan membahas tentang Endometriosis & Kista. (Request dari salah satu teman Lydia Yofani).
    Terima kasih sblmnya.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Boleh minta alamat emailnya dokter zul???

    BalasHapus