Senin, 10 Oktober 2011

AIR MINUM OKSIGEN


 AIR  MINUM OKSIGEN

Kepada Yth dokter spesialis anak
Perkenalkan nama saya Anton. Begini dok, saya mempunyai keponakan berumur 2 tahun, ia terkena flek TB yang saya sendiri belum tahu penularannya dari mana. Yang saya tanyakan dia sudah diobati selama 6 periode resep dari dokter umum plus mengkonsumsi air minum oksigen. Setelah minum air tersebut, ia pipis terus berkali-kali dalam sehari. Pertanyaan saya apakah itu reaksi yang ditimbulkan dari air tersebut? Terima kasih jawabannya dok.
Bp Anton (by email)
Bp Anton, saat ini di pasaran memang banyak sekali jenis minuman yang diproduksi dengan berbagai modifikasi, termasuk air minum dengan kandungan oksigen yang tinggi.
Air minum oksigen adalah air yang yang telah diaktifkan melalui proses tertentu sehingga membentuk ikatan molekul H2O menjadi lebih stabil. Dikatakan air yang telah diaktifkan ini akan mempermudah masuk ke dalam sel dan pembuluh darah sehingga dengan cepat akan bereaksi ke dalam setiap sel.
Air minum, apapun khasiat yang ditawarkan, pada prinsipnya merupakan cairan yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan dikeluarkan kembali oleh tubuh kita melalui ginjal dan saluran kemih dalam bentuk air seni. Apabila cairan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka sudah tentu jumlah yang dikeluarkannyapun akan banyak. Kecuali apabila fungsi ginjal terganggu maka proses pengeluarannya akan terhambat pula. Sehingga pada pasien –pasien dengan gangguan ginjal air minum yang boleh dikonsumsi akan dibatasi. Jadi menurut saya hal ini logis terjadi pada keponakan bapak yang tentunya minum dalam jumlah yang banyak.
Namun tidak tertutup kemungkinan hal tersebut dapat terjadi pula pada kasus infeksi saluran kemih, anak akan sering kencing tapi hanya sedikit-sedikit. Untuk memastikannya saya menyarankan Bapak membawa keponakan Bapak kepada dokter terdekat untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit saluran kencing. Dan juga untuk berkonsultasi lebih lanjut tentang sumber penularan TB di sekitar keponakan Bapak, mungkin bila perlu akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada seluruh anggota keluarga. Karena pengobatan tidak akan berhasil bila sumber penularan tidak ikut diobati. Salam saya untuk seluruh keluarga Bapak.

Dr Betty Bursjah, SpA
RSIA Sumber Kasih






Tidak ada komentar:

Posting Komentar